REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke Gaza Jumat (24/2) pagi. Serangan itu dilakukan beberapa jam setelah gerilyawan Palestina menembakkan dua roket ke Israel selatan.
"Pesawat militer Israel menggagalkan upaya regu pejuang untuk menembakkan roket ke Israel dari Jalur Gaza utara," demikian pernyataan militer negara Yahudi itu, Jumat (24/2).
Sumber-sumber Palestina mengatakan, dua warga di permukiman Zeitun menderita luka ringan akibat serangan tersebut. Para pejuang Palestina menembakkan dua roket ke Israel, keduanya tidak menyebabkan kerusakan atau cedera.
Kelompok gerilyawan Palestina Komite Perlawanan Rakyat (PRC) menyatakan pihaknya telah meluncurkan roket Grad ke Israel, Kamis (23/2) malam.
Satu pernyataan singkat dari kelompok itu mengatakan peluncuran tersebut dilakukan dalam membela Al-Quds, nama Arab untuk Yerusalem, pada saat beberapa hari terakhir telah menyaksikan meningkatnya kerusuhan di kompleks Kota Tua yang menjadi tempat Masjid Al-Aqsa.
Satu demonstrasi mendukung kedaulatan Palestina di Yerusalem dijadwalkan diselenggarakan di Gaza pada Jumat.
Pernyataan PRC itu muncul pada saat faksi-faksi Palestina lainnya berada di Kairo, untuk pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah persatuan antara Fatah dan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah ditunda. RRC bukan bagian dari proses Kairo untuk persatuan Palestina.
Akhir pekan lalu, empat warga Palestina terluka dalam serangan udara Israel di Gaza, yang terjadi setelah empat roket menghantam Israel selatan.
Sejak awal tahun, para gerilyawan Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas menembakkan lebih dari 40 roket ke Israel selatan.
Hamas telah mempertahankan gencatan senjata diam-diam dengan Israel, namun kelompok-kelompok bersenjata lainnya masih melakukan tembakan roket secara teratur melintasi perbatasan, dan biasanya memicu balasan serangan udara.