Jumat 24 Feb 2012 18:38 WIB

Pangkalan Militer Israel akan Dipindah ke Gurun Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Kementerian Pertahanan Israel pekan ini memberikan lampu hijau terkait rencana pemindahan beberapa pangkalan utama militer dari daerah padat di Israel tengah ke satu tempat pedalaman di Gurun Negev selatan. Prakarsa itu dianggap sebagai "kesempatan dan momentum yang tidak pernah ditemukan sebelumnya."

Proyek yang berumur satu dekade itu diperkirakan akan menghabiskan biaya antara dua sampai tiga miliar shekel (sekitar 700 juta dolar AS), dan akan segera dilaksanakan.

Proyek itu akan termasuk bangunan 250 ribu meter persegi untuk 10 ribu tentara, yang mencakup lahan seluas 2,5 kilometer persegi, kata kelompok konsultan yang berkantor pusat di Rehovot, yang sedang mempersiapkan rencana pembangunan itu.

"Seiring dengan pengalihan pangkalan dan operasi untuk Negev, tantangan akan memanfaatkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kita lanjutkan untuk membawa dampak maksimal pada ekonomi dan sosial yang akan membawa Negev dari daerah pinggiran menjadi satu pusat," kata Menteri Pertahanan Ehud Barak kepada para wali kota dari kota-kota dan dewan-dewan daerah yang akan terkena proyek tersebut, pada pertemuan di Dimona, dalam satu pernyataan militer, Kamis (23/2).

"Segala sesuatu yang terjadi di Negev hari ini, adalah karena pengaruh gerakan IDF ke selatan," kata Wakil Perdana Menteri Silvan Shalom, yang juga mengawasi pengembangan Negev dan Galilea pada tingkat menteri.

"Kita bicara tentang langkah bersejarah yang akan mengubah wajah, demografi ekonomi dan sosial dari Negev," kata Shalom, seorang pejabat Departemen Pertahanan kepada Xinhua.

Pihak militer mengatakan akan memberikan hibah dan dukungan perumahan untuk keluarga-keluarga militer yang berpindah ke selatan, dekat dengan fasilitas tersebut.

Sekitar 40 persen dari mereka yang berpindah sudah menikah, dan 33 persen memiliki anak, dengan sekitar 60 persen dari mereka berusia antara 22 dan 30 tahun, kata IDF.

Militer berencana untuk menjual beberapa pangkalan besar yang ada di daerah Tel Aviv , membebaskan sekitar empat kilometer persegi real estat utama, kata harian bisnis Globes.

Di antara situs yang dimaksud adalah Pangkalan Tel Hashomer dan Tzrifin dekat Rishon lezion, dan properti-properti yang ada di antara Tel Aviv dan Herzliya, kata Brig.-Gen. Hezi Mashita, kepala administrasi pemindahan IDF di Negev.

Menurut Mashita, penyelesaian pembangunan proyek akan memakan waktu sekitar satu tahun setengah atau kurang. Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Udi Shani mengatakan bahwa "pekerjaan di lapangan akan dimulai dalam beberapa hari atau pekan ini sebagai hari besar untuk selatan."

sumber : Antara/Xinhua-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement