REPUBLIKA.CO.ID, Aksi protes yang dilakukan warga Afghanistan terkait tindakan bejat tentara Amerika Serikat yang membakar kitab suci umat Islam, Alquran berujung bentrok. Unjukrasa yang telah berlangsung untuk kali ketiga itu, setidaknya sudah menewaskan sedikitnya 12 tewas.
Ribuan demonstran melakukan aksi pelemparan batu dan pembakaran di berbagai kota dan di luar pangkalan-pangkalan militer Amerika, terutama di pangkalan militer Bagram di luar Kabul.
Dalam peristiwa itu, dua tentara NATO tewas. Hal itu terjadi usai seorang tentara Afghanistan menembaki pasukan asing terkait aksi protes tersebut.
Sebelumnya, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai meminta kepada warganya untuk tenang. Mengingat pihaknya sudah menyatakan protes kerasa terhadap Pemerintah Amerika Serikat.
Namun, Taliban menghasut penduduk agar menyerang tentara asing sebagai pembalasan. Amerika Serikat sendiri telah menegaskan, keduanya adalah tentaranya.