REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Demonstrasi mengutuk tindakan tentara Amerika Serikat yang membakar Alquran di Afghanistan telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang, selama empat hari.
Korban terbaru berjumlah empat orang. Keempat orang tewas pada Jumat (24/2) ketika protes anti-AS berubah menjadi kekerasan di provinsi Herat, Afghanistan barat.
Dua orang tewas ketika demonstran menyerbu konsulat AS di kota Herat, sementara dua orang lagi tewas di distrik Adraskan, kata juru bicara provinsi Moheedin Noori. Umat Islam di Afganistan marah dan menggelar aksi unjukrasa setelah tentara AS membakar Alquran. Akasi serupa juga terjadi di wilayah Pakistan.
Dunia Islam mengecam tindakan pembakaran Alquran itu. Organisasi Kerja sama Islam (OKI) menilai tindakan tentara AS itu sebagai perbuatan tercela.