Sabtu 25 Feb 2012 17:52 WIB

Hillary Temui Presiden Tunisia Bangun Desakan untuk Suriah

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton.
Foto: AP
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS - Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton bertemu dengan Presiden Tunisia pada Sabtu (25/2) saat dia melanjutkan lawatan wilayah itu setelah pertemuan global mengenai Suriah yang meningkatkan tekanan pada Presiden Bashar al-Assad.

Pada awal pembicaraan dengan Presiden Moncef Marzouki, Hillary Clinton mengatakan pertemuan "Friends of Syria" yang berhasil dengan diikuti lebih dari 60 menteri luar negeri di Tunisia.

"Konferensi ini cukup sukses dan penghargaan besar bagi Tunisia, dan pernyataan Anda serta kepemimpinan perdana menteri adalah sinyal yang sangat kuat," katanya.

Pertemuan tersebut mengeluarkan deklarasi yang menyerukan segera diakhirinya kekerasan dan pemberian sanksi-sanksi baru terhadap Suriah, di mana para pemantau mengatakan lebih dari 7.600 orang telah tewas sejak pemberontakan terhadap kekuasaan Assad meletus Maret lalu.

Kelompok itu menyerukan pemerintah Suriah agar segera menghentikan semua kekerasan untuk memungkinkan akses kemanusiaan dan berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah menerapkan serta menegakkan peraturan-peraturan dan sanksi terhadap rezim.

Dalam pertemuan tersebut Hillary Clinton mengatakan Assad akan membayar biaya berat karena mengabaikan kehendak masyarakat internasional.

"Rezim Assad telah mengabaikan peringatan dan menyia-nyiakan setiap kesempatan, serta mematahkan setiap perjanjian," katanya.

"Dihadapkan dengan penentuan para demonstran yang menuntut hak dan martabat mereka, rezim ini menciptakan bencana kemanusiaan yang mengerikan," katanya.

sumber : ANTARA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement