REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Arab Saudi setuju dan mendukung Suriah dalam mempersenjatai para tentaranya. Arab mengatakan, itu adalah 'ide yang sangat baik'.
Keputusan itu harus diambil, setelah Presiden AS, Barack Obama bersumpah untuk menggunakan setiap alat(senjata) yang tersedia terhadap Damaskus. "Saya pikir itu ide yang sangat baik, karena mereka harus melindungi diri mereka sendiri," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud al-Faisal, sebelum pertemuannya dengan Menlu AS, Hillary Clinton di sela-sela konferensi tentang Suriah di Tunisia, Jumat (23/2).
Pro-oposisi yang disebut 'Friends of Suriah Conference' yang diselenggarakan oleh sejumlah negara Barat dan Liga Arab dimulai di Tunisia pada hari Jumat untuk membahas kerusuhan Suriah.
Pernyataan Faisal, belum bisa dilihat sebagai sinyal dari intervensi Riyadh di negara asing. Clinton juga mengancam Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan 'biaya berat' jika ia menolak untuk mengundurkan diri.
Sementara itu, Obama telah mengancam akan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Suriah. "Kami akan terus menjaga tekanan dan mencari setiap alat yang tersedia untuk menekan pemerintah Suriah,"ujar Obama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika