REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kedutaan Iran di Bangkok telah mengkonfirmasi bahwa dua tersangka yang ditahan polisi karena dituduh terlibat dalam ledakan bom di daerah Sukhumvit pada 14 Februari adalah warga negara Iran.
Juru bicara Kemlu Thailand, Thani Thongphakdi, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah Iran telah bekerja sama dengan pemerintah Thailand dalam memverifikasi kewarganegaraan tersangka serta keaslian paspor mereka, dan telah mengkonfirmasi bahwa dua orang yang ditahan adalah warga negara Iran.
Kedutaan juga telah menegaskan bahwa keduanya tidak memiliki keterlibatan dengan pemerintah Iran atau organisasi di Iran. Kedutaan telah berkoordinasi dengan pemerintah Thailand untuk menemui kedua tersangka untuk memberikan bantuan.
Pengadilan Pidana Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap lima tersangka atas tuduhan terkait dengan berbagai insiden bom di Bangkok. Dua tersangka ditangkap sebelumnya - Saeid Moradi, 28 tahun, yang kehilangan kedua kaki karena ledakan perangkat peledak - dan tersangka lain, Mohammad Hazaei, 42 tahun, yang ditahan di Bandara Suvarnabhumi ketika mencoba untuk naik pesawat menuju Malaysia.
Tersangka ketiga diidentifikasi sebagai Masoud Sedaghatzadeh ditangkap oleh pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur. Pemerintah Thailand sedang berupaya untuk mengekstradisinya ke Thailand untuk penuntutan.
Tersangka keempat, yang diidentifikasi sebagai Rohani Leila, telah kembali ke ibu kota Iran Teheran. Tersangka kelima adalah orang Timur Tengah yang ditangkap oleh rekaman CCTV berjalan jauh dari rumah kontrakan di mana bom pertama tampaknya meledak karena kecelakaan.
Adapun upaya ekstradisi bagi tersangka ketiga, Thani mengatakan bahwa permintaan dan dokumen-dokumen yang relevan telah disampaikan kepada otoritas Malaysia melalui kedutaan Thailand di Kuala Lumpur sejak 23 Februari.