REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH - Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich menyatakan Yunani harus meninggalkan zona euro karena Athena memiliki kesempatan lebih baik untuk lebih kompetitif secara ekonomi ketika berada di luar serikat moneter itu.
Yunani secara resmi menerima tawaran kreditor swasta senilai 350 miliar euro, dan Pemerintah Athena menyetujui pertukaran obligasi itu pada hari Jumat.
Kesepakatan pertukaran obligasi merupakan bagian dari bailout kedua untuk Yunani yang disetujui oleh menteri keuangan zona euro dalam pertemuan di Brussels pada 20 Februari.
Para pemimpin negara-negara zona euro dan IMF pada Oktober lalu mengatakan Yunani harus mampu mengurangi persentase utangnya ke level rasional yaitu 120 persen dari GDP pada 2020.
Sejumlah langkah penghematan disarankan Uni Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa. Namun sejauh ini langkah-langkah penghematan itu tak kunjung memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan malah memicu bentrokan antara warga dan polisi.
Sejumlah menteri keuangan negara zona euro meragukan Athena akan memenuhi komitmennya mengurangi pengeluaran dan menginginkan mekanisme lebih kuat untuk memastikan utang-utang Yunani bisa dibayar.
Editor BBC Eropa Gavin Hewitt mengungkapkan keraguan bahwa Yunani akan mampu menurunkan level utangnya ke tingkat yang lebih bisa ditolerir, meski bantuan telah dikucurkan.