REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Embargo minyak Iran yang diberlakukan Amerika Serikat dan Uni Eropa telah membuat perekonomian dunia terguncang. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Timothy Geithner, mengatakan, Washington sedang mempertimbangkan opsi untuk menggunakan cadangan minyak strategisnya guna menurunkan harga minyak.
Geither juga mengisyaratkan dampak ekonomi global dalam kasus embargo minyak Iran. "Ada kasus untuk penggunaan cadangan minyak strategis dalam beberapa keadaan dan kami akan terus melihat dan mengevaluasinya secara hati-hati," kata Geithner seperti dilaporkan Press TV pada Sabtu (25/2).
Seraya mengekspresikan keprihatinan mendalam atas gangguan pasokan dari Iran, Geithner menyatakan AS akan mencari sumber lain untuk mengkompensasi pengurangan pasokan minyak.
"Kami bekerja sangat hati-hati dan mencoba untuk meminimalkan risiko itu. Kami yakin ada sumber pasokan alternatif dari Arab Saudi dan negara-negara lain untuk membantu mengimbangi penurunan ekspor dari Iran," tambahnya.
Sebelumnya, beberapa anggota Kongres Demokrat mendesak Presiden Barack Obama untuk memanfaatkan cadangan strategis di tengah kenaikan harga minyak dunia, yang didorong oleh penghentian eskpor minyak Iran ke beberapa negara Eropa.
"Kami mendorong Anda (Obama) untuk mempertimbangkan penggunaan cadangan minyak strategis sekarang," kata Perwakilan Demokrat Edward J Markey dan dua anggota DPR Demokrat lainnya dalam surat yang dikirim kepada Presiden Obama pada hari Senin.
Harga bensin AS meningkat sebesar hampir 9 sen per galon dalam seminggu terakhir dengan rata-rata 3,61 dolar, diperkirakan akan melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Harga minyak mentah AS juga melonjak sembilan persen tahun ini, mendekati angka 108 dolar per barel pada hari Kamis, level tertinggi sejak Mei 2011.
Kenaikan harga minyak terjadi setelah Iran menghentikan ekspor minyaknya ke beberapa negara Uni Eropa. Kementerian Perminyakan Iran mengumumkan bahwa mereka telah mengurangi ekspor minyak ke perusahaan Inggris dan Prancis.