REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris dilaporkan telah menyusun rencana untuk mengirim ratusan tentara dan kapal selam nuklir tambahan ke Teluk Persia tengah. Sebab, ancaman perang Inggris sudah meningkat terhadap Republik Islam.
"Kementerian Pertahanan perencana masuk overdrive pada awal tahun ini. Konflik dilihat sebagai tak terelakkan selama rezim Iran mengejar ambisi nuklir mereka," kata seorang pejabat senior Whitehall seperti dikutip The Sun, Ahad (26/2).
"Inggris akan memuali perangnya, apakah kita suka atau tidak," tambah pejabat itu.
Laporan itu mengatakan serangan militer terhadap Iran adalah masalah waktu, jika tidak dengan 18 sampai 24 bulan skala waktu yang mungkin.
"Langkah pertama, Inggris akan menerbang sebuah batalyon infanteri ke Uni Emirat Arab, sebab ini adalah sekutu kuat kami di wilayah ini, tentara lebih lanjut bisa mengikuti, jika sekutu kami yang lain Oman, Kuwait, Arab Saudi, Bahrain dan Qatar meminta bantuan," lapor The Sun.
Royal Navy telah mengumpulkan tujuh kapal perang di Teluk Persia. Diantaranya, HMS Daring, salah satu kapal terbaru dan paling kuat tiba di wilayah itu bulan lalu, untuk bergabung Tipe 23 frigat HMS Argyll.
Kapal penyapu ranjau Pembroke, Quora, Middleton dan Ramsey juga berbasis di Bahrain dan kapal selam nuklir ditempatkan di daerah tersebut. Menurut laporan itu, kedua kapal selam bersenjata rudal Tomahawk pesiar juga akan dikerahkan di kawasan itu dalam rencana perang Inggris.
Angkatan Udara Kerajaan juga dilaporkan berencana untuk mengirim Jets Topan dan Tornado untuk memperkuat awak pesawat helikopter dan transportasi yang sudah ditempatkan di Qatar, Oman, Bahrain dan UEA.