REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Setelah sebuah media Eropa pernah memuat kartun yang menghina umat Islam, dan itu terjadi berulang kali, kini giliran tindakan serupa terjadi di Amerika Serikat. Koran harian New York Post edisi Jumat (24/2) memuat sebuah kartun politik bertema Anti-Semit. Tindakan media tersebut lantas menyulut kemarahan muslim AS.
Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) mendesak New York Post meminta maaf atas kartun politik yang menghina umat Islam tersebut.
Dalam kartun yang diterbitkan tersebut, menggambarkan orang Islam bersorban sedang merancang bom untuk diledakkan. Dalam kartun ini mengaitkan keberatan umat Islam terhadap polisi New York yang bisa memeriksa umat Islam seluruh kota tanpa surat perintah.
"Ini kartun politik ofensif menyudutkan muslim dan sangat tidak tepat, dan ada keinginan membangkitkan anti-Semit seperti yang dilakukan Nazi Jerman," kata Presiden CAIR New York, Zead Ramadhan.
Sebuah posting di halaman Facebook kelompok komunitas Muslim Amerika menunjukkan, warga Muslim sipil meminta hak dan penghargaan bagi Muslim Amerika. Dan Meminta surat kabar dan untuk permohonan maaf atas kartun ofensif ini.
CAIR adalah organisasi terbesar di Amerika, organisasi mengadvokasi kebebasan sipil warga Muslim di AS, agar setara dengan warga AS lainnya. CAIR memiliki misi meningkatkan pemahaman Islam di AS. Dan mendorong dialog, melindungi kebebasan sipil, memberdayakan, membangun koalisi dan mempromosikan keadilan serta saling pengertian antara warga biasa dengan Muslim di AS.