Selasa 28 Feb 2012 19:41 WIB

Jutaan Pekerja India Mogok Massal

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Demo pekerja India
Demo pekerja India

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jutaan pekerja di seluruh India melakukan aksi mogok massal karena harga kebutuhan pokok yang melambung, Selasa (28/2). Mereka juga menyerukan adanya peningkatan kesejahteraan bagi pekerja.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut akan bergabung pekerja dari perusahaan telepon milik negara, sopir bus dan pegawai kantor pos. Pemerintahan Perdana Menteri Manmohan Singh menghadapi tantangan karena perekonomian India yang melemah dan adanya pemilihan di beberapa negara bagian.

Para pekerja mengancam akan melakukan aksi protes yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Kendati demikian, protes tersebut dinilai tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap bank dan pasar keuangan. Beberapa pedagang mengatakan volatilitas di pasar obligasi mungkin akan terjadi.

Pemogokan ini mendapatkan dukungan dari sebagian besar serikat utama perdagangan India dan serikat pekerja lainnya.

Para pendemo mengajukan sejumlah tuntutan. Mereka ingin agar pemerintah mengambil langkah-langkah untuk menahan inflasi, memberikan perlindungan keamanan sosial universal bagi pekerja dan menghentikan penjualan saham perusahaan BUMN.

"Kami akan memikirkan langkah lebih lanjut jika pemerintah tidak menanggapi permintaan kami," ujar Presiden Kongres Perdagangan Nasional India G. Sanjeeva Reddy kepada Reuters, Senin (27/2).

Ekonomi India telah melambat dalam beberapa bulan terakhir. Pertumbuhan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret nanti diperkirakan sekitar tujuh persen atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sekitar sembilan persen. India didera dengan berbagai masalah ekonomi, mulai dari tingkat suku bunga tinggi, inflasi dan agenda reformasi yang belum berjalan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement