REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kedutaan Besar Israel dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) mengecam penghinaan rasis dan salam khas Nazi, yang ditujukan kepada pemain penyerang Kaiserslautern, Itay Shechter, sepanjang sesi latihan.
Shechter (24) menjadi sasaran serangan rasis secara verbal di saat berlatih dengan tim Liga Jermannya pada Minggu, ketika sekelompok pendukung yang berjumlah antara lima dan sepuluh pendukung, menyanyikan lagu-lagu anti-semit. Mereka juga melakukan salam khas Nazi, yang dilarang di Jerman.
"Kami merasa ngeri oleh tindakan rasisme dan anti-semit yang ditujukan pada Itay Shecther," demikian disampaikan oleh kedutaan besar Israel melalui pernyataan resminya, Selasa (28/2).
"Kami memiliki kepercayaan penuh pada otoritas Jerman dan percaya bahwa para pelaku dari tindakan-tindakan ini akan dibawa ke pengadilan sesegera mungkin," kata pernyataan itu.
Shechter, yang bermain untuk Israel, tidak melihat insiden itu, namun klub menginformasikan pada polisi dan mengajukan saksi, sambil mengutuk tindakan yang dilakukan oleh segelintir orang itu.
"Rasisme dan anti-semit seharusnya tidak diizinkan untuk mendapat tempat di sepak bola," kata Wolfgang Niersbach, yang akan dinobatkan menjadi presiden DFB pada Jumat.
"Kami harus mempertahankan diri dengan semua cara yang ada, dan kami berharap bahwa pihak berwenang mengejar kasus ini dengan segala konsekuensinya,"
Shechter sejauh ini telah mencetak tiga gol dari 19 penampilannya di liga untuk Kaiserslautern, yang tengah berada pada posisi kedua dari bawah, namun saat ini tengah cedera.
Insiden Minggu terjadi satu hari setelah timnya dikalahkan 0-4 oleh Mainz - yang merupakan kekalahan ketiga berturut-turut - di mana ia ia tidak bermain. Ia juga tidak termasuk pada tim Israel untuk pertandingan persahabatan melawan Ukraina, pada Rabu.