Rabu 29 Feb 2012 16:49 WIB

Lagi, Pembangkit Listrik di Gaza Berhenti Beroperasi

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza kembali berhenti beroperasi untuk ketiga kalinya, Selasa (28/3). Otoritas sumber daya alam Palestina mengumumkan berhentinya pembangkit listrik sebagai akibat habisanya bahan bakar minyak di perbatasan.

Pembangkit listrik itu memasok hampir sepertiga listrik di Gaza. Pada 14 Februari ditutup karena gangguan bahan bakar, kemudian beroperasi kembali pada 21 Februari.

Ia menjelaskan, aliran listrik sebelumnya menerangi sejumlah rumah di Gaza hanya berkisar antara enam jam tiap harinya. Dengan berhentinya aliran listrik ini, maka penderitaaan rakyat Palestina jadi berlipat ganda. Sejumlah lembaga sosial dan kemanusiaan dan HAM mengingatkan tentang akibat penghentian listrik ini pada para pasien di rumah sakit-rumah sakit.

Ia mengimbau para pejabat di Mesir agar secepatnya mengirimkan bahan bakar ke Gaza untuk menjamin berlangsungnya gardu listrik satu-saunya di Gaza, demi meringankan penderitaaan warga.

Padahal, pada Kamis pekan lalu, Hamas telah mencapai kesepakatan dengan Mesir untuk mempercepat penyediaan bahan bakar ke Gaza. Sebelum kesepakatan dilakukan, Mesir sudah sesumbar untuk memberikan 22 megawatt tambahan ke Gaza, namun sampai saat ini belum terealisasi.

Gaza telah lama menderita pemadaman listrik karena kekurangan pembangkit listrik. Pembangkit listrik seharusnya memiliki kapasitas maksimum 140 megawatt tapi untuk beberapa tahun hanya mampu menghasilkan sekitar setengah dari yang saat operasional.

Dalam beberapa pekan terakhir situasi telah memburuk karena kekurangan bahan bakar, sebagian besar  diselundupkan melalui terowongan lintas perbatasan dari Mesir.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement