Kamis 01 Mar 2012 08:44 WIB

Beginilah Intervensi Israel di Krisis Suriah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
krisis Israel-Suriah
Foto: blogspot
krisis Israel-Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Tel Aviv menyiapkan skenario baru untuk meningkatkan intervensinya di Suriah. Strategi Israel ini dengan menyulut kekacauan di wilayah barat daya yang berbatasan dengan Israel.

Rezim Zionis melakukan berbagai cara untuk menciptakan suasana tidak aman dan ketegangan di provinsi Quneitra. Dalam berita yang dilansir IRIB, Kamis (1/3), diduga ada keinginan tersembunyi Israel untuk membuka jalan bagi kehadiran pengamat PBB di sana, dan kemudian ditunggangi pasukan Israel.

Langkah ini dilakukan setelah kegagalan Barat menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki dan Lebanon.

Salah satu contohnya apa yang dialami Warga Quneitra yang berbatasan dengan Israel. Warga di Quneitra menerima panggilan telepon dan SMS dari pihak tidak dikenal yang memprovokasi aksi unjuk rasa anti-pemerintah dan memicu kerusuhan di kota perbatasan.

Menteri Perang dan Pertahanan Israel, Ehud Barak menginstruksikan mendirikan tenda-tenda darurat di sepanjang perbatasan Suriah-Israel bagi para pengungsi Suriah untuk menarik perhatian publik internasional agar meningkatkan tekanan terhadap Damaskus.

 

Israel secara terbuka mendukung kelompok bersenjata Suriah melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Suriah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011, yang telah menewaskan ratusan orang, termasuk pasukan keamanan.

Pemerintah Damaskus menyalahkan penjahat, pengkhianat, dan kelompok teroris bersenjata sebagai pemicu kerusuhan yang diplot dari luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement