REPUBLIKA.CO.ID, Seorang komandan senior Iran memperingatkan Amerika Serikat bahwa setiap konflik militer dengan Republik Islam akan menciptakan bencana bagi Washington, karena Tehran menguasai penuh kawasan Teluk Persia.
"Mengingat status quo di Teluk Persia, Republik Islam berada di atas angin meskipun tekanan yang paling kuat ditujukan kepada Iran," kata Komandan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Laksamana Ali Fadavi.
Dia memperingatkan bahwa dalam situasi saat ini, jika AS melancarkan agresi militer, mereka akan mengalami bencana besar di sektor ekonomi dan militer.
Seraya meremehkan peningkatan tekanan Barat terhadap perekonomian Iran, Fadavi menegaskan, tujuan musuh untuk melemahkan Iran melalui tekanan ekonomi juga akan berakhir dengan kegagalan.
Dalam retorika terbaru anti-Iran, Kepala Staf Angkatan Udara AS, Norton Schwartz mengatakan, militer AS siap untuk serangan kontingensi terhadap Iran.
AS, Israel dan beberapa sekutunya menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program energi nuklirnya. Akan tetapi, Tehran berpendapat bahwa sebagai penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), memiliki hak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
