Jumat 02 Mar 2012 03:02 WIB

AS Ingatkan Agar tak Gunakan Kekerasan Terhadap Iran

Obama dan Netanyahu
Obama dan Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih memperingatkan bahwa setiap tindakan tentara terhadap Iran akan menciptakan kegoncangan lebih besar. Hal itu dapat mengancam keselamatan warga Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dan Irak. Peringatan AS itu muncul beberapa hari sebelum pertemuan pada 5 Maret 2012 antara Presiden Barack Obama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Setiap gerakan tentara di wilayah itu mengancam kegoncangan lebih besar di kawasan tersebut," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Rabu (28/2), seperti diberitakan AFP dan dipantau Antara, Kamis (1/3). Dalam keterangannya, Carney menegaskan bahwa Iran berbatasan dengan Afghanistan dan Irak. "Kami memiliki warga di Irak. Kami memiliki tentara dan warga di Afghanistan."

Israel memberi pesan membingungkan dalam beberapa pekan belakangan tentang kemungkinan menyerang Iran. Alasan penyerangannya adalah untuk menghentikan pengembangan nuklir Iran.

Sejauh ini, Amerika Serikat tidak memiliki bukti nyata Iran membuat senjata nuklir, kata Carney. Pemerintahan Obama mengedepankan jalan keluar politik atas sengketa melibatkan pemantauan Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA) atas kegiatan nuklir Iran tersebut. "Kami terus menekan Teheran. Saya pikir penting dicatat bahwa, Teheran tidak dan belum mematuhi kewajiban antarbangsa, kami memantau kegiatan mereka."

Pemerintah Iran bersikeras mengembangkan tenaga nuklir hanya untuk tujuan damai, seperti pembangkit listrik dan pengobatan kanker. Iran membantah berencana membuat senjata nuklir. Pemerintah Israel lantang menentang pernyataan Iran itu.

Carney mengatakan kekurangan bukti tentang senjata nuklir Iran memberi AS waktu dan kesempatan untuk melanjutkan kebijakan, yang diterapkan sejak presiden menjabat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement