Jumat 02 Mar 2012 10:58 WIB

Ketegangan Iran Picu Lonjakan Harga Minyak

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad bersama tengah mengunjungi fasilitas nuklir bersama ilmuwan
Foto: AP
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad bersama tengah mengunjungi fasilitas nuklir bersama ilmuwan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak melonjak lebih tinggi lagi pada Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah ketegangan atas pengekspor minyak mentah utama, Iran. Hal ini, menurut pemberitaan AFP, diketahui setelah ada data ekonomi positif dari Cina dan Amerika Serikat.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, ditutup pada 108,84 dolar AS per barel, naik 1,77 dolar AS dari tingkat penutupan Rabu. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April, melompat 3,54 dolar AS menjadi mantap pada 126,20 dolar AS per barel. "Situasi Iran kembali terlihat menjadi pendorong utama pasar," kata Jack Pollard, analis di Sucden Financial Research.

Pada Rabu, ketegangan antara Barat dan Iran terjadi atas dugaan program senjata nuklir meningkat. Ini terjadi, setelah kepala staf Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Jenderal Norton Schwartz, memperingatkan bahwa AS memiliki bom sangat kuat yang disiapkan untuk kemungkinan aksi militer terhadap Iran. Padahal, Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan sipil.

Para analis mengatakan, harga ini juga mendapat dukungan dari data positif ekonomi Cina, di mana aktivitas manufaktur meningkat untuk tiga bulan berturut-turut pada Februari. Kondisi ini didukung pula oleh naiknya pesanan ekspor.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement