REPUBLIKA.CO.ID, Kesepakatan bergabung dengan bursa baru Islami di kota Istanbul, Turki, ditandatangani oleh 11 negara Islam.
Rohama melaporkan, para delegasi 11 negara Islam dalam sidang yang berlangsung di Istanbul itu, menyatakan kesiapan mereka untuk bergabung dengan bursa Islami baru.
Lembaga-lembaga keuangan yang beraktivitas dengan menggunakan sistem riba dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman keras tidak dilibatkan dalam bursa tersebut.
Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) berupaya melanjutkan membentuk bursa baru dengan berlandaskan pada perdagangan halal yang memfasilitasi kerja sama perusahaan-perusahan yang beraktivitas secara halal dan non-riba. Pembentukan bursa baru ini diprakarsai oleh Bursa Efek Istanbul dan Kementerian Pembangunan Turki.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Presiden Turki, Abdullah Gol, mengimbau para investor yang bergabung dengan Bursa Halal itu untuk menjaga agar aktivitas perusahaan mereka berdasarkan hukum dan syariat Islam.
OKI sebagai pelaksana sidang tersebut masih menunggu jawaban dari Arab Saudi, Indonesia, dan Malaysia untuk bergabung dalam bursa tersebut.