REPUBLIKA.CO.ID, Pemberian suara dalam pemilihan anggota parlemen Iran berakhir setelah kementerian dalam negeri menambah jam buka TPS-TPS selama beberapa jam karena antrean panjang orang yang menunggu untuk memberi suara.
Media pemerintah Iran mengklaim "jumlah pemilih sangat banyak" untuk memilih anggota parlemen negara itu hari Jumat, yang tampaknya akan memperkuat kekuasaan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei atas saingannya dari konservatif yang mendukung Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Sekitar 3.400 kandidat bersaing memperebutkan 290 kursi parlemen. Lebih dari 48 juta warga Iran memenuhi syarat untuk memberi suara.
Pemilihan yang pertama sejak pemilihan presiden tahun 2009 yang disengketakan itu sempat diboikot oposisi utama dan kelompok-kelompok pembaharu Iran.
Sebagian besar nama garis keras tertera dalam surat suara. Semua kandidat diberi lampu hijau oleh Dewan Garda, kelompok kuat yang terdiri dari para pakar keIslaman dan hukum yang mengatur isu-isu konstitusional.
Pemerintah konservatif dan ulama Iran melakukan penumpasan terhadap gerakan pembaharu sejak kelompok itu melancarkan protes massal menentang terpilihnya kembali Ahmadinejad.