Ahad 04 Mar 2012 08:04 WIB

Terlindas Mobil, Bom Meledak Tewaskan Warga Afghanistan

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Didi Purwadi
Polisi Afghanistan dan serdadu AS tengah berpatroli di Kandahar, selatan Kabul. Warga sipil menjadi korban tewas terbanyak dalam perang yang terus berkecamuk di wilayah ini.
Foto: AP
Polisi Afghanistan dan serdadu AS tengah berpatroli di Kandahar, selatan Kabul. Warga sipil menjadi korban tewas terbanyak dalam perang yang terus berkecamuk di wilayah ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Serang bom di Afghanistan kembali terjadi. Kali ini, empat warga sipil tewas akibat terkena bom pinggir jalan di Provinsi Nangarhar.

Mobil warga sipil melindas sebuah bom yang ditanamkan di daerah tersebut. Insiden terjadi pada Sabtu (3/3) sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat di distrik Khogyani, provinsi Nangarhar, yang terletak 120 kilometer timur dari ibukota Afghanistan, Kabul.

"Keempat korban, termasuk seorang remaja, adalah bagian dari keluarga yang sama. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penempatan bom tersebut,"sebut Presstv melaporkan.

Bom pinggir jalan dan bom rakitan (IED) sejauh ini menjadi senjata paling mematikan. Gerilyawan Taliban biasa menggunakannya untuk menyerang pasukan Afghanistan, pasukan asing, dan warga sipil. "Bahan peledak buatan sendiri ini menyumbang setengah dari sekitar 1.500 kematian warga sipil dalam enam bulan pertama 2011," tulis data PBB.

PBB menyebut tahun 2011 adalah tahun paling mematikan bagi warga sipil Afghanistan. Jumlah korban tewas mencapai delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlahnya sekitar dua kali lipat angka pada tahun 2007.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement