REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tiga polisi tewas dalam serangan di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Kaukasus Rusia, Dagestan. Serangan itu terjadi setelah pemungutan suara terakhir pada Ahad (4/3) untuk pemilihan presiden, kata polisi kepada kantor berita Rusia.
"Satu jam setelah penutupan salah satu tempat pemungutan suara di daerah Khasavyurt, Dagestan, tiga orang bertopeng melancarkan serangan terhadap TPS itu. Tiga polisi tewas dalam tembak-menembak," kata juru bicara kepolisian Alexander Gorovoy kepada kantor berita Interfax, yang dikutip AFP dan Antara, Senin (5/3). Salah satu penyerang juga tewas dan polisi menyita senjata-senjata otomatis dan granat, tambahnya.
Dagestan yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim. Dagestan berbatasan dengan Chechnya, di Kaukasus Utara, di mana Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.
Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan itu sejak satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
