REPUBLIKA.CO.ID, MASBATE -- Gempa berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang wilayah tengah Filipina, Selasa (6/3). Gempa itu menghancurkan kaca-kaca gedung dan meruntuhkan gedung kosong yang melahirkan kepanikan warga.
Institut Vulkanologi Filipina melaporkan, episentrum gempa berada di dekat Kota Masbate, di tengah pulau Masbate di wilayah Visayas. Tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut, namun delapan orang dikabarkan menderita luka-luka ringan akibat terkena puing-puing bangunan.
"Ada kepanikan, warga takut untuk keluar rumah," kata Walikota Masbate Socrates Tuason lewat siaran radio nasional. "Warga tengah makan pagi dan bersiap berangkat kerja atau sekolah saat gempa terjadi."
Seperti dilaporkan BBC, Selasa (6/3/), sejumlah gedung di Kota Masbate dikabarkan mengalami keretakan. Pemerintah pun langsung meminta 90 ribu warga kota itu untuk tinggal di rumah.
Diterangkan Walikota Tuason, satu gedung berlantai tiga runtuh karena gempa tersebut. Tapi, Tuason memastikan tidak ada seorang pun di dalam bangunan tersebut saat gempat terjadi. "Sudah sejak lama gedung itu kosong jauh sebelum gempa terjadi," beber Tuason.
Tuason menerangkan, seluruh sekolah diliburkan saat para ahli bangunan memeriksa kondisi bangunan dan memastikan semua bangunan di kota itu aman.
Di tempat terpisah, Kantor Pertahanan Sipil di Manila mencatat enam gempa susulan terjadi dalam beberapa jam setelah gempa utama. Gempa itu tak lain karena Filipina terletak di jalur lingkaran api, sebuah jalur di kawasan Pasifik yang kerap diguncang gempa dan letusan gunung berapi.
Untuk diketahui, gempa ini terjadi tepat sebulan setelah gempa 6,7 SR mengguncang Pulau Negros yang memicu tanah longsor dan menewaskan 113 orang.