REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK - Pemerintah Kirgistan memutuskan untuk menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara Islam dan Arab. Penguatan hubungan ini diambil setelah selama ini Kirgistan meminta bantuan keuangan dengan negara barat dan hanya menyisakan hutang negara.
Hal itu disampaikan Wakil Parlemen Kirgistan, Tursunbay Bakir uulu. "Kami sekarang akan menjalin hubungan pembangunan dengan negara Islam dan Arab," ujarnya seperti diberitakan 24kg.com, kemarin.
Menurut dia, selama ini kerja sama Kirgistan dengan negara barat hanya menyisakan hutang negara sebesar 3 miliar dolar AS dari bantuan barat. "Kami membutuhkan investasi yang menguntungkan. Akhirnya, kita memiliki Presiden yang akan bekerja dengan dimensi Islam kebijakan luar negeri," jelas Uulu.
Lanjut ia mengatakan, Presiden Kirgistan sebelumnya tidak memperhatikan kerjasama dengan negara Islam dan Arab. Dalam waktu dekat Kirgistan juga akan membuka kedutaan besarnya di Qatar, Kuwait, dan Arab Saudi.
Uulu menambahkan, Partai Kirgistan yang saat ini berkuasa ERK, telah mendukung inisiatif yang sah untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan Presiden Kirgistan, Almazbek Atambayev, yang baru dilantik Desember 2011, diharapkan dapat membawa Kirgistan lebih baik dari sebelumnya.