REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi membantah laporan bahwa Tehran telah menjual minyak kepada penyulingan minyak milik Royal Dutch Shell Company yang berlokasi di pulau Bukom, Singapura.
Reuters pada 2 Maret lalu melaporkan bahwa kapal tanker milik Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) berlabuh di pulau Bukom, Singapura, untuk menjual minyak mentah kepada kilang penyulingan minyak milik Royal Dutch Shell Company.
Menurut laporan Reuters, kapal Iran bernama Delvar, menurunkan sekitar 1,5 juta barel minyak mentah di pulau Bukom.
Menyinggung sanksi yang diberlakukan Uni Eropa terhadap sektor minyak Iran, Qasemi mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut dapat berdampak buruk pada pasar minyak dunia dan bahkan berpotensi menciptakan kekacauan.
Para menteri Uni Eropa menyetujui sanksi terhadap Iran pada 23 Januari lalu atas program nuklir Tehran. Sanksi itu termasuk larangan impor minyak mentah dari Iran dan membekukan seluruh aset milik Bank Sentral Iran di Eropa.
Sebagai balasannya, Republik Islam Iran pada 15 Februari lalu mengancam akan menghentikan ekspor minyaknya ke enam negara Eropa yaitu Belanda, Spanyol, Italia, Perancis, Yunani, dan Portugal.
Pada 19 Februari lalu, Tehran memangkas penjualan minyaknya kepada perusahaan-perusahaan minyak Inggris dan Perancis, yang langsung menimbulkan fluktuasi pada harga minyak di pasar global.
Sanksi Uni Eropa akan diberlakukan pada 1 Juli mendatang. Langkah itu dinilai sebagai upaya persiapan bagi Uni Eropa dalam menghadapi kondisi baru dan mencari suplai alternatif minyak mentah.