Rabu 07 Mar 2012 09:55 WIB

Mesir: Mempersenjatai Oposisi Suriah Berarti Perang Saudara

Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).
Foto: AP
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr, mengingatkan, tindakan mempersenjatai oposisi Suriah berarti menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara.

Dalam wawancara dengan Nile TV, Amr mengutuk pembunuhan warga sipil tak berdosa di Suriah dan menekankan perlunya  menyelesaikan krisis Suriah melalui dialog dan melalui penyelesaian Arab dan bukan campur tangan internasional.

Menurut Amr, Liga Arab telah memainkan peran sangat besar dalam mencapai penyelesaian damai antara pemerintah Suriah dan oposisi melalui dialog. "Penting untuk memberi utusan khusus bersama PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, kesempatan untuk berusaha menyelesaikan krisis tersebut."

Mesir menunda keputusan menarik duta besarnya dari Suriah agar tetap memperoleh informasi mengenai situasi sesungguhnya di negeri tersebut. Ia juga menyatakan bantuan medis dan kemanusiaan tak bisa diberikan kepada rakyat Suriah tanpa persetujuan pemerintah Suriah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement