Rabu 07 Mar 2012 11:00 WIB

Ungkit-ungkit Holocaust, Politisi Kiri Israel Kecam Netanyahu

PM Israel Benyamin Netanyahu
PM Israel Benyamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID,  YERUSALEM -- Politisi sayap-kiri Israel mengecam pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang membandingkan situasi dengan Iran saat ini dengan kondisi orang Yahudi selama Holocaust.

Netanyahu berpidato di forum American-Israeli Public Affairs Committe (AIPAC) untuk menjelaskan kesamaan antara Nazi Jerman dan Iran sebagai ancaman terhadap orang Yahudi. Ia juga menegaskan kunjungannya ke Washington, tempat ia bertemu dengan Presiden AS Barak Obama guna membahas serangan terhadap Iran, mengingatkan dia mengenai masyarakat Yahudi yang memohon kepada Amerika Serikat agar membom kamp kematian selama Perang Dunia II.

"Saya tak suka perbandingannya yang berulangkali dengan Holocaust. Israel bukan Auschwitz," kata pemimpin oposisi Tzipi Livni, seperti dikutip The Jerusalem Post.

Sementara itu, pemimpin partai sayap-kiri Zehava Gal-On menuduh Netanyahu menanamkan ketakutan di dalam pendapat masyarakat. "Israel takkan dihancurkan. Tidak setiap musuh adalah Hitler dan tidak setiap masalah adalah Auschwitz. Dengan analogi gilanya, perdana menteri mengalihkan perhatian dari Iran kepada ketakutan gilanya," kata Gal-On.

Selama pidatonya, Netanyahu menekankan perlunya untuk mencegah situasi seperti selama era Nazi. "Israel dengan sabar telah menunggu masyarakat internasional menyelesaikan masalah ini. Kami telah menunggu diplomasi sanksi berhasil. Tak satu pun dari kita bisa menunggu lebih lama lagi," kata Netanyahu selama pidato Selasa di AIPAC.

Obama, yang mengatakan ia memilih pendekatan diplomasi, menyeru Israel agar mengizinkan sanksi ekonomi lebih mengucilkan Iran dan bukan melancarkan serangan preventif guna mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement