REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Rusia terpilih, Vladimir Putin, Selasa mengakui hak Iran untuk memiliki program nuklir nasional. Dalam wawancara video dengan harian bisnis Jerman Handelsblatt, Putin mengatakan bahwa Iran memiliki hak untuk melanjutkan program nuklirnya di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.
Putin sebelumnya juga menyatakan bahwa masyarakat internasional harus mengakui hak Iran untuk melakukan pengayaan uranium. Pemimpin Rusia itu telah memperingatkan mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran.
''Konsekuensi dari serangan seperti itu akan benar-benar bencana,'' kata Putin.
Teheran telah berulang kali menegaskan program nuklirnya semata-mata diarahkan untuk menghasilkan energi demi kepentingan damai. Tetapi, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menuduh Iran menyembunyikan program persenjataan nuklir militernya di balik program nuklir untuk kepentingan sipil.