REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Enam prajurit Inggris tewas ketika ledakan besar menghantam kendaraan lapis baja mereka di Afghanistan, demikian diumumkan militer Inggris, Rabu (7/3), seperti diberitakan AFP. Dengan kematian keenam prajurit itu, jumlah personel militer Inggris yang tewas dalam perang melawan Taliban di Afghanistan menjadi lebih dari 400 orang, terhitung sejak Oktober 2001.
Sebelumnya di London, Inggris, keenam tentara itu diyakini tewas oleh Pemerintah Inggris. "Saya mendapat tugas menyedihkan untuk melaporkan bahwa enam tentara hilang, dipercaya tewas, saat melakukan ronda keamanan," kata juru bicara Inggris Letnan Kolonel Gordon Mackenzie.
Kementerian itu menyatakan tentara tersebut berpatroli dengan kendaraan lapis baja Warrior pada Selasa di propinsi Helmand, wilayah bergolak selatan, tempat sebagian besar pasukan Inggris ditugaskan, ketika kendaraan mereka terhantam. Keluarga prajurit itu telah diberitahu, tambah kementerian tersebut.
Menteri Pertahanan, Philip Hammond, menyatakan kejadian itu tidak akan menghalangi pasukan Inggris melaksanakan peran mereka sebagai bagian dari pasukan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO di Afghanistan."Saya benar-benar mengutuk yang bertanggung jawab atas kejadian itu, yang akhirnya gagal menghalangi tugas melindungi keamanan negara kami di dalam negeri dan membuat kemajuan nyata di Helmand," kata Hammond.
Inggris, yang memiliki lebih dari 9.000 tentara di Afghanistan, akan mengakhiri gerakan tempurnya di negara itu pada akhir 2014. Sejumlah 46 tentara Inggris tewas di Afghanistan dalam 2011, menjadikan jumlah korban keseluruhan menjadi 398 orang sejak perang dimulai dengan serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.