REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Pasukan Keamanan di kota barat daya Abha, Arab Saudi diserang dan dipukuli para siswi perempuan. Aksi tersebut sebagai bentuk unjuk rasa siswi perempuan yang memprotes ketidakadilan dan ketidaksetaraan.
"Para siswi perempuan King Khalid University di Abha, melakukan unjuk rasa untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Seperti, diskriminasi dan penganiayaan yang mereka terima oleh aparat keamanan di universitasnya," menurut serang aktivis, Rabu (7/3).
"Mereka juga mengecam atas kurangnya fasilitas yang mereka terima sebagai seorang siswi, seperti kursi, meja dan lainnya," tambahnya.
Aksi unjuk rasa di Arab Saudi semakin meluar. Tidak hanya di kalangan anak sekolah, tapi masyarakat, bahkan aktivis juga melakukan hal tersebut.
Aktivis HAM Saudi Muhammad Albajady misalnya, dia telah melakukan aksi unjuk rasa dengan mogok makan selama 16 hari. Muhammad melakukan protes atas penahanan dirinya selama satu tahun, tanpa putusan pengadilan yang sebenarnya.
Aksi unjuk rasa dan kerusuhan Arab Saudi telah tumbuh dan berkembang sejak tahun lalu. Unjuk rasa anti-pemerintah ini, sebagian besar terjadi di Provinsi Timur Kerajaan. Namun, aksi ini menjadi semakin melebar pada 2012 ini.