Kamis 08 Mar 2012 17:00 WIB

Penelitian: Tingkat Kemiskinan Warga AS Semakin Ekstrim

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Krisis ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kian parah membuat ribuan warga hidup menggelandang
Foto: presstv
Krisis ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kian parah membuat ribuan warga hidup menggelandang

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN - Gambaran kemakmuran Amerika Serikat (AS) nampaknya semakin hilang, setelah dampak resesi ekonomi besar-besaran beberapa tahun belakangan ini. Jumlah pengangguran yang terus membengkak dipercaya menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat AS dan mendekati kemiskinan yang ekstrem.

Pernyataan ini didasarkan pada sebuah studi dan riset para peneliti di Universitas Michigan yang dilansir Press TV. Penelitian tersebut menyebutkan saat ini banyak warga AS yang mengandalkan kupon makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Dengan menggunakan definisi Bank Dunia yang biasanya diterapkan pada negara berkembang sebesar dua dolar perhari. Pusat Penanganan Kemiskinan Nasional AS mengukur bahwa semakin banyak warga AS yang biaya hidupnya kurang dari dua dolar per hari.

Angka kemiskinan ini meningkat menjadi 1,46 juta rumah tangga di 2011 dari 636 ribu pada 1996, atau naik 129 persen. Tiga tahun setelah terjadinya krisis keuangan dan ekonomi AS pada 2008 lalu, angka warga AS yang mengalami kelaparan setiap harinya terus meningkat.

Pada 2010 angka kelaparan warga AS menurut worldhinger.org, 17,2 juta rumah tangga AS atau 14,5 persen. Ini berarti satu dari tujuh keluarga AS saat itu masuk dalam kategori rawan pangan, dan ini adalah jumlah tertinggi yang pernah tercatat di AS.

Pada 2011 Biro Sensus AS menerbitkan sebuah ukuran kemiskinan tambahan terbaru untuk pertama kalinya. Tambahan pengukuran baru ini menambahkan tujuh kategori penilaian, dampaknya mengubah angka belanja keluarga dan merubah status kemiskinan warga AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement