REPUBLIKA.CO.ID, KABUL- Gerilyawan Taliban pada Kamis (8/3) menyatakan bertanggung jawab atas pemboman yang menewaskan enam tentara Inggris, ketika patroli di provinsi Helmand, Afghanistan selatan.
"Mujahidin keamiran Islam melaporkan bahwa ranjau mereka meledakkan tank pasukan penjajah Inggris di kabupaten Greshk," kata pernyataan Taliban di laman mereka.
"Semua penyerbu di dalamnya terbakar," katanya menambahkan. Kementerian pertahanan Inggris menyatakan kendaraan Warrior itu dihantam ledakan di Helmand pada Selasa, tanpa menyebutkan sumber ledakan tersebut.
Ledakan itu, yang meluluh-lantakkan kendaraan kuat lapis baja tersebut, diduga disebabkan oleh ranjau zaman Soviet. Sumber tentara pada Kamis mengatakan bahwa sementara ledakan itu masih dalam penyelidikan, sekarang diyakini disebabkan oleh IED, atau peledak rakitan, senjata kesukaan Taliban.
Kematian enam prajurit itu membuat jumlah tentara Inggris tewas dalam perang itu menjadi lebih dari 400 orang sejak 2001, ketika Taliban digulingkan dari kekuasaan oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat.
Kejadian itu adalah kematian terbanyak tentara Inggris dalam satu peristiwa di Afghanistan sejak pesawat Nimrod jatuh di pada 2006 dan menewaskan 14 awaknya.