Jumat 09 Mar 2012 06:34 WIB

Iran Makin Panas, Harga Minyak Dunia Diprediksi Terus Melambung

Minyak Iran/ilustrasi
Foto: uskowioniran.com
Minyak Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Menyusul pengajuan usulan ke Kongres AS terkait sanksi baru terhadap Iran dan penurunan ekspor minyak Iran di pasar dunia, melambungkan harga minyak di pasar New York selama dua hari berturut-turut.

Fars News mengutip laporan Bloomberg menyebutkan, setelah naik 1,4 dolar pada hari Rabu (7/3), harga minyak di pasar minyak New York hari ini (Kamis, 8/3) naik 0,4 dolar per barel.

Kongres Amerika Serikat mengajukan pemberlakuan sanksi baru atas program nuklir Tehran, di saat tingkat suplai minyak dari Teluk Persia yang sebelumnya mencapai 400 ribu barel menjadi 300 ribu barel per hari. 

Menyusul lonjakan drastis harga minyak mentah sejak bulan Juli tahun lalu, permintaan BBM di Oklahoma dan di banyak negara bagian Amerika Serikat menurun.

Michael McCarty, direktur utama pasar strategis CMS di Sidney mengatakan, "Berbagai indikasi menunjukkan bahwa pembelian minyak di masa mendatang akan lebih sulit menyusul ketegangan seputar program nuklir Iran."

Papan harga minyak mentah di New York menunjukkan, untuk penyerahan minyak pada bulan April meningkat 37 sen menjadi 106, 53 dolar per barel. Akan tetapi dalam transaksi Rabu (7/3), harga minyak mentah per barel naik 1, 46 dolar yang menjadi kenaikan tertinggi sejak Maret. Dengan demikian, kenaikan harga minyak untuk tahun ini mencapai 7,7 dolar.

Di pasar minyak London, harga minyak mentah North Brent untuk penyerahan bulan April juga naik 32 sen menjadi 124, 44 dolar per barel.

Berdasarkan laporan ini, faktor utama peningkatan harga minyak adalah kekhawatiran atas sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Iran, dan juga meningkatnya kemungkinan serangan militer baru di Timur Tengah. 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement