REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, menegaskan, seluruh instalasi nuklir Iran yang diinvestigasi lembaga yang dipimpinnya sepenuhnya bertujuan damai.
"Seluruh reaktor nuklir Republik Islam Iran yang diinvestigasi IAEA sesuai dengan traktat yang ada dan ditujukan untuk kepentingan sipil," ungkap Amano kepada CNN dan dilaporkan Fars News.
Amano juga mengatakan, Iran melaporkan sejumlah reaktor nuklirnya kepada IAEA dan aktivitas reaktor nuklir tersebut sesuai dengan traktat yang ada. Ditambahkannya, terkait instalasi tersebut dan aktivitasnya, kami katakan bahwa sepenuhnya bertujuan damai.
''Iran mungkin saja memiliki reaktor nuklir lainnya yang tidak diberitahukan kepada kami,'' ujarnya. Amano mengklaim, pihaknya memiliki bukti dan informasi bahwa aktivitas nuklir Iran telah memasuki tahap produksi bahan peledak nuklir.
''Iran tidak membeberkan seluruh informasinya kepada kami. Ini adalah kesimpulan pribadi saya... Kami mengharap Iran bekerja sama serius dengan kami dan hingga saat ini Teheran masih harus menjawab sejumlah masalah," klaim Amano.
Dirjen IAEA beberapa waktu lalu menyatakan kekhawatirannya soal kemungkinan program nuklir Iran mengarah ke militer. Namun demikian ia tidak memberikan satu bukti pun terkait klaimnya tersebut. Hal ini telah membangkitkan kegeraman sejumlah negara termasuk Cina dan Rusia sebagai dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB.