Jumat 09 Mar 2012 16:07 WIB

Hina Presiden, Tajikistan Blokir Facebook

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon
Foto: islamonturkey
Presiden Tajikistan Imomali Rakhmon

REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE--Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa (OSCE) mendesak Tajikistan untuk mengakhiri pemblokiran terhadap jejaring sosial Facebook dan sejumlah situs berbahasa Rusia. Desakan itu muncul setelah Presiden Imomali Rakhmon memblokir Facebook dan sejumlah situs lain karena ketahuan mengkritiknya.

Tajikistan ditangan Rakhmon merupakan negara yang cukup terbuka dengan kehadiran pers. Namun, lain cerita apabila terkait kritik terhadap Presiden. Sebab mengkritik Rakhmon merupakan hal yang tabu bagi media lokal. Bila ketahuan, siaplah untuk dibredel atau diblokir.

Wakil OSCE, Dunja Mitajovis mengatakan harapannya agar pemblokiran Facebook dan sejumlah media lain tidak menjadi semacam preseden. "Internet harus tetap menjadi ruang terbuka bagi publik. Masyarakat bebas untuk mengutarakan pendapatnya," kata dia seperti dikutip reuters.com, Jum'at (9/3).

Popularitas Facebook telah melonjak di Tajikistan, dengan keanggotaan dua kali lipat dari tahun lalu yakni 26.000 orang. Seperti halnya pemilik akun Facebook negara lain, pengguna Facebook di Tajikistan secara terbuka mendiskusikan politik dan menyatakan sikap kritis terhadap penguasa.

Guna mengawasi hal itu, negara paling miskin di Asia Tengah ini menerapkan kebijakan kontrol ketat terhadap penggunaan internet. Rakhmon bahkan mengawasi referendum dan sejumlah perubahan konstitusi untuk memperpanjang kepresidenannya.

Rakhmon juga bertindak keras pada kelompok-kelompok agama. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 150 orang telah dipenjara atas tuduhan ekstremisme dan mencoba menumbangkan konstitusi. Rakhmon beragumen kemiskinan dan penindasan mendorong pemuda Tajik untuk memeluk Islam radikal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement