REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA - Pemerintah Kuba mengecam arogansi Amerika Serikat (AS) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Amerika. Kecaman Kuba ini dikarenakan penentangan sepihak AS yang melarang keikutsertaan Kuba dalam KTT itu bulan depan.
"Tidak mengherankan, karena penentangan itu sudah diprediksi" kata Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez di Havana, yang dilansir Irib, Kamis (9/3). Rodriguez menuduh AS tidak menghargai Kolombia dan seluruh negara-negara di Amerika Latin.
Komentar Rodriguez keluar sehari setelah Presiden Kolombia Juan Manuel Santos bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro. Pertemuan Santos dan Raul untuk menyelesaikan sengketa kehadiran Kuba di KTT. Santos mengatakan kepada Castro bahwa sama sekali belum ada konsensus terkait kehadiran Kuba di KTT itu.
"Kita semua memahami konsensus itu, ini berarti belum ada persetujuan dari Washington," kritik Rodriguez. Meski demikian, Rodriguez memuji upaya Bogota untuk mencapai kesepakatan agar Havana dapat hadir di pertemuan KTT tersebut.
Pada Februari, presiden sayap kiri Ekuador menyerukan negara-negara Amerika Latin memboikot KTT itu, apabila Kuba tidak diundang. KTT Amerika adalah peristiwa penting terkait dengan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS).
AS telah menegaskan, hanya negara yang pemimpin dipilih secara demokratis, dapat menghadiri pertemuan tersebut. KTT negara-negara Amerika dijadwalkan berlangsung pada 14-15 April di Cartagena, Kolombia. Presiden dari seluruh benua itu, termasuk Barack Obama, diperkirakan akan menghadiri KTT.