Sabtu 10 Mar 2012 03:02 WIB

PBB Ingin Lebih Banyak Perempuan Memimpin

Perempuan muda Kashmir menginginkan pendidikan tinggi demi karir baru yang lebih baik
Foto: OnIslam.net
Perempuan muda Kashmir menginginkan pendidikan tinggi demi karir baru yang lebih baik

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay, Kamis (8/3), menyeru perempuan untuk memainkan peran lebih besar dalam kepemimpinan global. Dia memperingatkan bahwa kegagalan untuk memanfaatkan potensi besar mereka justu membahayakan diri sendiri.

"Saya menyeru pemerintah, tokoh masyarakat dan kepala keluarga di seluruh dunia untuk mengenali, mengakui dan memanfaatkan potensi yang besar dari perempuan agar memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar mereka," kata Pillay dalam pernyataan yang menandai Hari Perempuan Internasional, seperti diberitakan AFP dan dipantau Antara, Jumat (9/3).

Pillay menyebut angka statistik PBB menunjukkan bahwa pada tahun lalu, perempuan hanya menduduki 19,3 persen kursi di majelis tunggal atau rendah parlemen di seluruh dunia. Dia mencatat bahwa hanya 12 dari perusahaan Fortune 500 memiliki perempuan di posisi atas.

Pada saat yang sama, katanya, perempuan di daerah pedesaan menghasilkan 60 sampai 80 persen makanan di negara berkembang, sementara jarang memiliki hak atas tanah yang mereka olah. Pillay mengutip data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang menunjukkan bahwa untuk setiap 100 pemilik lahan secara global, hanya 20 diantaranya adalah perempuan.

"Dengan terlalu sedikitnya perempuan pemimpin dalam politik, dan sangat tidak cukupnya jumlah perempuan pemimpin di bidang industri, perempuan tidak cukup memainkan peran dalam diskusi menentukan tentang bagaimana merespon krisis global. Pengecualian seperti itu membahayakan kita sendiri," kata Pillay.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement