REPUBLIKA.CO.ID, GAZA—Penderitaan rakyat Palestina seakan tak pernah berhenti. Kali ini, giliran rumah sakit di Gaza, mengalami kehabisan pasokan medis, akibat blokade Zionis.
"Inkubator bayi, mesin cuci darah, laboratorium hematologi, unit kateterisasi jantung, ICU, dan unit radiologi diagnostik yang rentan terhadap kekurangan obat." Kata Ashraf al-Qader Direktur hubungan masyarakat dan Departemen Informasi Kementerian Kesehatan di Gaza, Jumat (9/3).
Dia menambahkan, "Kurangnya obat-obatan medis tersebut mencapai puncaknya pada Maret ini, sebanyak 186 jenis obat serta 200 jenis medis lainnya telah habis,” tambahnya.
Masalah ini semakin membuat rakyat Palestina menderita. Setelah bulan lalu, pembangkit listrik Gaza mati setelah kehabisan bahan bakar. Sehingga, membuat pasien di rumah sakit mengalami risiko akibat pemadaman listrik konstan ini.
Atas segala keadaan ini, Organisasi HAM mengkritik rezim Zionis untuk tidak memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza. Sebab, hal itu sangat merugikan masyarakat Gaza umumnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
