Sabtu 10 Mar 2012 10:44 WIB

Yaman Terus Bergolak, Ribuan Warga Mengungsi

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Endah Hapsari
Kelompok Anti-Pemerintah Yaman
Foto: yemenonline.info
Kelompok Anti-Pemerintah Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Ribuan keluarga Yaman meninggalkan tempat tinggal karena merasa dihantui aksi kekerasan yang tak henti. Bentrokan antar suku terjadi di bagian utara dan di selatan terjadi pertempuran antara militer dan gerilyawan Alqaidah.

Kekerasan terus melanda Yaman Selatan sejak protes penggulingan Ali Abdullah Saleh, lebih dari setahun lalu. Alqaidah yang memanfaatkan protes tersebut, bergerak merebut beberapa kota di selatan Yaman. Jum'at kemarin, Pasukan militer Yaman meluncurkan serangan udara kepada Al-Qayda yang tengah berada di pusat kota Bayda, 160 kilometer dari ibukota, Sanaa. Asap putih mengepul diatas kota, namun tak tercatat adanya korban dari serangan tersebut.

Pertempuran demi pertempuran terus berlangsung di negara tersebut. Hal tersebut membuat warga Yaman gerah dan memilih pindah. Menurut laporan Komisi tinggi bagian Pengungsian PBB, sebanyak setengah juta warga Yaman telah mengungsi. Dalam dua pekan terakhir, 1.800 warga meninggalkan rumah mereka. Tahun lalu, tercatat 150 ribu warga dipaksa keluar dari Yaman bagian Selatan.

Sedangkan di utara Yaman, bentrokan suku pun kerap kali terjadi. Konflik tersebut melibatkan pemberontak Syiah Houthi. Selama tiga bulan terakhir, 52.000 warga mengungsi. Secara keseluruhan, sebanyak 314 ribu warga Yaman di bagian utara telah meninggalkan tempat tinggal mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement