Sabtu 10 Mar 2012 17:04 WIB

Ini Dia Buron Paling Ngetop di Dunia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam sekejab, milisi buron bernama Joseph Kony menjadi terkenal di dunia internet.

Sebuah video tentang kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Kony yang bernama Pasukan Perlawanan Tuhan atau Kony 2012, diakses hampir 50 juta penonton sejak awal pekan ini.

Video "anti-Kony" itu dibuat oleh LSM Invisible Children yang ingin menyebarluaskan tentang sosok Kony yang mereka sebut milisi kejam.

Kony dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kekejamannya dan sedang diburu 100 anggota Pasukan Khusus AS serta empat negara di negara Afrika Tengah.

Kony didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas 12 kasus kejahatan terhadap kemanusiaan dan 21 tuduhan kejahatan perang . Dia juga dituduh membunuh ribuan dan menggusur hingga 2 juta orang.

"#stopkony" termasuk di antara 10 besar trending di Twitter dunia maupun Amerika Serikat, lebih tinggi dari New iPad.

Kampanye "anti-Kony" dari Invinsible Children itu makin sukses karena beberapa selebriti Amerika ikut dalam kampanye itu, seperti Tori Spelling, 'Diddy' Combs Sean, Rhianna dan empat bersaudara Kardashians. Mereka men-tweet tentang panglima perang tersebut.

Justin Bieber, sosok  kedua paling populer di Twitter, juga beberapa kali mempromosikan pesan Invinsible Children, antara lain dengan menulis  '#Kony2012 jadi nomor 1 topik tren di Twitter seluruh dunia!! Lihat kenapa bisa begitu...bisa jadi akan mengubah hidup kita. "

"Diddy' Combs Sean dengan akun Twitter @iamdiddy, antara lain menulis "Joseph Kony yang terhormat, Aku akan bantu kamu jadi TERKENAL!!!!. Kami akan menghentikan KAMU #StopKONY !. Semua followersku 6.000.000 harap RT sekarang!!! Pls!"

Tapi, bukan berarti tidak ada kritik terhadap trending topik ini. Satu kritik menyebutkan bahwa terhadap mendadak banyaknya perhatian terhadap Kony adalah teralihkannya perhatian serta dana atas masalah-masalah yang lebih penting di AFrika seperti kelaparan dan penanggulangan AIDS.

LSM Invinsible Children juga dikritik karena mendukung  Angkatan Darat Uganda, padahal mereka dituduh melakukan penyiksaan dan pelanggaran HAM lainnya.

Majalah Foreign Affair menuduh Invinsible Children melebih-lebihkan soal Kony termasuk soal jumlah korban.

Invinsible Children juga mendapat sumbangan hingga tahun lalu terkumpul 8,7 juta dolar tapi hanya 3,3juta dolar yang digunakan untuk program dukungan di Afrika tengah.

Invinsible Children juga dikritik karena tidak merespon permintaan untuk keterbukaan informasi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement