Sabtu 10 Mar 2012 19:56 WIB

Qatar Serukan Pengiriman Pasukan ke Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani dalam pertemuan para menlu Liga Arab di Kairo, Sabtu mengemukakan saatnya tiba untuk mengirim pasukan Arab dan asing ke Suriah yang dilanda konflik itu.

"Saatnya tiba untuk melaksanakan usul mengirim pasukan Arab dan internasional ke Suriah," kata Sheikh Hamad dalam pertemuan para diplomat penting yang juga dihadiri Menlu Rusia Sergei Lavrov Sabtu petang.

Desakan itu muncul saat usaha-usaha yang dipimpin Barat dan Arab untuk menekan pemerintah Presiden Bashar al-Assad,yang menindak tegas para penentangnya yang menewaskan lebih dari 8.500 orang, kata para pemantau hak asasi manusia.

Para menlu Arab dalam pertemuan di Kairo bulan lalu sepakat untuk meminta Dewan Keamanan PBB mengeluarkan satu keputusan mengenai pembentukan satu pasukan gabungan PBB-Liga Arab untuk mengawasi gencatan senjata.

Rusia dan sekutu diplomatiknya China meveto satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam pemerintah Bashar karena pertumpahan darah di Suriah dan tidak banyak menunjukkan tanda-tanda mengubah kebijakannya sejak itu.

Tetapi Moskow kini mendapat desakan yang kuat dari Barat dan negara-negara Arab untuk menekan pemerintah Bashar dan mendukung sanksi-sanksi terhadap tindakan keras berdarah itu.

"Apabila kita menyerahkan kepada Dewan Keamanan, kita tidak akan mmperoleh satu penyelesaian karena veto Rusia-China yang mengirim satu pesan salah kepada pemerintah Suriah," kata Sheikh Hamad. "Kesabaran kami dan dan dunia telah habis," katanya.

Sebelumnya, utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Sabtu (10/3). Annan bertemu untuk mendorong adanya genjatan senjata setelah pemberontakan di Suriah yang berlarut.

 

Stasiun televisi Suriah melaporkan keduanya telah memulai diskusi di istana Presiden Suriah. Sebelum ke Damaskus, Annan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Kairo. Keduanya berdialog mencari solusi untuk mengakhiri kekerasan di Iran. "(Annan) bermaksud berinteraksi secara aktif dengan Rusia dalam menyelesaikan krisis Suriah," ujar Lavrov.

 

Annan juga akan bertemu oposisi untuk menyerukan solusi politik. Namun, pihak oposisi menolaknya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement