REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Sudah empat hari belakangan ini, Israel kembali rutin menyerang wilayah Jalur Gaza, dan untuk kali ini tidak hanya wilayah basis para pejuang Palestina yang dibom. Tentara zionis secara membabi buta menyerang seluruh wilayah yang ada di Jalur Gaza, baik wilayah Jalur Gaza bagian utara, selatan, timur bahkan ditengah-tengah kota gaza yang padat penduduknya.
Para tentara Israel menyerang dengan pesawat tempur jet F16, kapal perang, maupun dari pesawat drone (pesawat tanpa awak) dan penyerangan yang zionis lakukan lebih fokus pada malam hari. Menurut laporan Abdillah Onim, relawan Rumah Sakit Indonesia di Gaza (Mer-C), Ahad (11/3), sepertinya zionis Israel mengambil kesempatan pada saat wilayah Jalur Gaza sedang mengalami kesempitan, yaitu diserang pada malam hari di saat para penduduk tidak memiliki lampu penerang.
"Penduduk juga diserang pada siang hari di saat mereka sedang ramai berjalan kaki karena Jalur Gaza sedang krisis BBM (solar,bensin, dan gas). Yang lebih biadab, tentara zionis Israel menyerang disaat para warga sedang sibuk berbelanja dipasar tradisional untuk kehidupan makan mereka sehari-hari," katanya.
Selama empat hari ini, wilayah yang menjadi sasaran kebrutalan tentara zionis adalah Kota Gaza, Kota Jabalia, Kota Khan Yunis wilayah Rafah, dan sampai dengan penulisan laporan ini, kondisi Jalur Gaza masih dalam suasana mencekam. Di malam hari, terdengar suara sirine ambulans dan pesawat milik Israel.
"Kemarin, 10 Maret 2011, saya memberanikan diri pergi kepasar tradisional yang barada di Naser City, sedang sibuk berbelanja bahan makanan, tiba-tiba satu unit pesawat jet F16 terbang persis di atas pasar tersebut dan melontarkan dua unit bom dengan serentak teriakan para wanita dan tangisan anak-anak sembari lari berhamburan keluar dari lokasi pasar. Akibatnya 1 tewas dan 5 orang lainnya luka-luka," ceritanya.