Ahad 11 Mar 2012 20:57 WIB

Cina Gagalkan Penyelundupan 24 Ribu Anak

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
korban trafficking di Cina (ilustrasi)
Foto: abc.net
korban trafficking di Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Keamanan Publik Cina mengklaim kepolisian negeri itu telah membebaskan 24 ribu anak-anak dan perempuan yang diculik dan akan diperjualbelikan selama 2011.

Laporan itu memaparkan polisi menyelamatkan 8.660 anak-anak dan 15.458 perempuan dalam penggrebekan yang dilakukan terhadap 3.195 kelompok penyelundup manusia. Sebagian dari mereka akan dijual sebagai anak adopsi dan dipaksa menjadi pekerja seks hingga ke Angola, Afrika.

Pemerintah Cina mengatakan akan melakukan tindakan tegas untuk memberantas praktik jual beli manusia di negeri itu. Sayangnya, pemerintah Cina tidak memaparkan jumlah perempuan dan anak-anak yang dilaporkan diculik pada 2011.

Secara khusus, laporan pemerintah ini menggarisbawahi penggrebekan geng penyelundup perempuan Cina untuk dijadikan pekerja seksual di Angola, Afrika. Dalam penggrebekan itu, polisi menyelamatkan 19 orang perempuan. Sebanyak 16 tersangka penyelundup manusia juga ditahan.

Wartawan BBC di Cina melaporkan penyelundupan manusia, khususnya anak-anak kini semakin serius di Cina. Desember lalu, polisi menyelamatkan hampir 200 anak-anak dari geng penyelundup anak-anak. Saat itu, lebih dari 600 orang tersangka ditahan di 10 provinsi di Cina.

Sejumlah kritikus menuding kebijakan satu anak dan buruknya undang-undang adopsi membuat praktik penjualan anak-anak tumbuh subur. Banyak warga membeli perempuan atau anak-anak untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga atau dinikahkan untuk anak laki-laki mereka.

Semakin bebasnya pergerakan manusia sebagai hasil pertumbuhan ekonomi Cina yang pesat, diduga kuat sebagai salah satu penyebab semakin mudahnya para pelaku penyelundup manusia beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement