Ahad 11 Mar 2012 22:28 WIB

Israel Bombardir Gaza, Belasan Nyawa Melayang

Korban luka akibat serangan Israel saat mendapat perawatan di RS Asy-Syifa.
Foto: Safa News
Korban luka akibat serangan Israel saat mendapat perawatan di RS Asy-Syifa.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Sudah empat hari belakangan ini Zionis-Israel kembali rutin menyerang wilayah Jalur Gaza, Palestina. 

Dan serangan kali ini tidak hanya menargetkan wilayah-wilayah basis para pejuang Palestina, namun tentara Israel secara membabi buta menyerang seluruh wilayah di Jalur Gaza. Bahkan, pusat Kota Gaza yang padat penduduk pun tak luput dari serangan pesawat tempur Israel.

Ketua MER-C Gaza Abdillah Onim mengungkapkan, serangan pesawat F-16 ini juga didukung oleh drone (pesawat tanpa awak), dan agresif menyerang di malam hari.

"Sepertinya Zionis-Israel mengambil kesempatan pada saat wilayah Jalur Gaza sedang mengalami kesempitan dengan menyerang di malam hari, di saat para penduduk tidak memiliki lampu penerang," tulis Dillah dalam surat elektronik yang dikirimkan Ahad (11/3) malam.

Pada siang hari, lanjut Dillah, para penduduk melakukan aktivitas dengan berjalan kaki karena Jalur Gaza sedang krisis bahan bakar minyak (BBM). "Dan yang lebih keji lagi, tentara Zionis menyerang di saat warga sedang sibuk berbelanja di pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Akibatnya, harga bahan makanan semakin," ujarnya.

Selama empat hari terakhir, wilayah yang menjadi sasaran kebrutalan tentara Israel adalah Kota Gaza, Kota Jabaliya, hingga Kota Khan Yunis di wilayah Rafah. Hingga berita ini dimuat, kondisi Jalur Gaza masih dalam suasana tegang dan mencekam. Hanya raung sirine ambulans dan deru pesawat tempur Israel di udara yang terdengar di segala penjuru. Sebagian besar warga Gaza tidak melintasi jalan raya agar tidak menjadi sasaran tembak pesawat Israel.

Dillah mengatakan, sehari sebelumnya, Sabtu (10/3), ia memberanikan diri pergi ke pasar tradisional yang berada di Naser City. Saat sedang sibuk berbelanja bahan makanan, tiba-tiba sebuah pesawat F-16 terbang persis di atas pasar tersebut dan memuntahkan dua bom. "Tak ayal, warga yang tengah sibuk di pasar semburat mencari perlindungan sambil berteriak. Akibat serangan ini, satu orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka," tuturnya.

Serangan Israel ini juga menghancurkan sebuah gedung dan menimbulkan lubang sedalam tujuh meter. Dillah berlari ke lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan, tiba-tiba terdengar suara pesawat dan beberapa pemuda menyuruhnya berlari meninggalkan lokasi tersebut.

Tak sampai lima menit, tiba-tiba "Bummm!" Tempat itu kembali dijatuhi bom oleh pesawat Israel. "Tubuh saya terguncang, tas ransel yang berisi kamera dan handycam sempat jatuh. Namun, Alhamdulillah saya tidak terluka," ungkap Dillah.

Setelah itu, dengan mengendarai motor ia bergegas menuju ke Rumah Sakit Asy-Syifa. Kondisi rumah sakit riuh dan ramai oleh sirine ambulans yang mengantar para korban. Berdasarkan informasi dari RS Asy-Syifa, korban tewas mencapai 17 orang dan 35 lainnya luka-luka. Mereka terdiri dari anak-anak, wanita dan laki-laki dewasa.

Melihat kebrutalan tentara Zionis, kata Dillah, para pejuang Palestina baik Hamas, Jihad Islami dan beberapa gerakan lainnya tidak tinggal diam. Mereka membalas serangan Zionis dengan menembakkan roket anti pesawat dan roket anti tank ke arah Israel. "Saya kira korban dari pihak Israel juga, tetapi mereka malu untuk mempublikasikannya."

Dillah bersyukur, walau kondisi Jalur Gaza semakin mencekam, namun aktivitas pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Bait Lahiya, masih berjalan seperti biasa. Ia hanya berharap semoga RSI tidak menjadi korban kebrutalan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement