REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Kofi Annan, utusan khusus bersama PBB dan Liga Arab untuk Suriah mengatakan bahwa ia optimistis tentang misinya itu, meskipun "itu akan menjadi sulit."
Setelah pertemuan Ahad (11/3) dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, Annan mengatakan mereka fokus pada segera diakhirinya kekerasan yang sedang berlangsung di negeri itu, akses ke lembaga-lembaga kemanusiaan yang diperlukan dan awal dialog politik.
Berbicara tentang misinya di Suriah, mantan Sekjen PBB itu mengatakan bahwa "Ini akan sulit, tapi kita harus memiliki harapan. Saya optimis karena beberapa alasan. Pertama-tama, saya telah berada di sini untuk waktu yang sangat singkat, (tapi) hampir setiap orang Suriah yang saya temui menginginkan perdamaian, mereka ingin melanjutkan hidup mereka. "
"Perdamaian dan stabilitas di Suriah adalah tanggung jawab setiap orang Suriah .Ini bukan tanggung jawab pemerintah saja," tegas Annan.
Annan, yang juga berbicara dengan sejumlah tokoh oposisi dan pemimpin agama di Damaskus, mengatakan bahwa untuk bergerak maju baik pemerintah dan oposisi diperlukan untuk berkompromi.
"Anda harus mulai menghentikan pembunuhan dan kesengsaraan serta pelanggara-pelanggarann yang terjadi hari ini, dan kemudian memberikan waktu bagi penyelesaian politik," katanya.