Senin 12 Mar 2012 18:12 WIB

Iran Tuding AS dan Negara Arab Biang Kerusuhan di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Pemerintah Iran kembali mendegaskan dukungannya kepada Pemerintah Suriah di bawa Presiden Bashar Al Assad. Bahkan dengan tegas, negeri Mullah tersebut sepenuhnya bediri di belakang Suriah.

Iran juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai biang keladi kerusuhan yang terjadi selama ini di Suriah. Tidak hanya itu, Iran juga menuding negara-negara Arab ikut terlibat atas kerusuhan berdarah yang menggentarkan sekutunya.

"Republik Islam Iran menggarisbawahi dukungan total kepada rakyat dan pemerintah Suriah," kata Hossein Amir Abdollahian, seperti dikutip AFP dari kantor berita Iran IRNA, Senin (12/3).

"Barat dan negara-negara Arab 'yang mendukung rasa tidak aman dan ketidakstabilan' di Suriah harus bertanggung jawab atas segala kejengkelan krisis di negara itu," tambahnya.

Amir Abdollahian mengatakan Iran terus percaya pada 'solusi politik' berdasarkan reformasi yang disetujui oleh Bashar al-Assad.

Dalam wawancara terpisah untuk media Rusia yang dikutip oleh harian Iran 'Kayhan', wakil menlu itu mengatakan: "masalah-masalah yang ada di Suriah terjadi dengan dukungan Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan negara-negara Arab dengan pengiriman sejumlah besar senjata ke negara itu."

Iran, sekutu utama Timur Tengah pemerintah Assad, membantah tuduhan-tuduhan Amerika Serikat bahwa pihaknya mengirim senjata ke Suriah untuk membantu melumpuhkan pemberontakan di sana. Teheran juga menyuarakan oposisinya terhadap intervensi militer di Suriah.

Satu bentrokan diplomatik muncul berkaitan situasi di Suriah antara para anggota Dewan Keamanan PBB. Rusia dan China telah dua kali memveto resolusi mengutuk kekerasan di Suriah.

Utusan perdamaian PBB dan Liga Arab Kofi Annan meninggalkan Damaskus pada Ahad tanpa hasil untuk mengamankan kesepakatan guna mengakhiri pertumpahan darah di Suriah, pada saat pertempuran berkecamuk di titik-titik nyala besar yang menewaskan puluhan orang lagi.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement