REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS — Banyak Negara barat ikut campur dalam kerusuhan di Suriah. Sehingga membawa dampak negatif bagi penyelesaian Suriah.
Terkait hal itu, Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov, mengutuk upaya negara-negara Barat yang melakukan perubahan rezim di Suriah dengan menghasut masyarakat internasional dan memanipulasi Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
"Kesimpulan tidak akan dapat tercapai pada Suriah, jika menghasut komunitas internasional, dan penyelesaian yang stabil dapat dicapai hanya melalui dialog antara pemerintah dan oposisi," kata Lavrov, Senin (12/3).
Lavrov juga menolak intervensi militer di Suriah dan mengatakan bahwa setiap campur tangan asing akan membahayakan stabilitas regional.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton telah meminta Rusia dan Cina untuk mendukung penyelesaian krisis kemanusiaan dan politik di Suriah. Meskipun, Rusia dan Cina telah dua kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap pemerintah Suriah.
"Kami percaya bahwa sekarang adalah waktu bagi semua negara, bahkan mereka yang sebelumnya telah memblokir usaha kita, untuk mendukung pendekatan kemanusiaan dan politik Liga Arab," kata Clinton dalam pertemuan DK PBB di New.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret dan banyak orang telah kehilangan nyawa dalam aksi kekerasan itu.