REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Bantuan untuk warga Gaza mulai berdatangan. Lebih dari 100 aktivis internasional dari berbagai negara tiba di Gaza pada Ahad (12/3). Para aktivis berasal dari Aljazair, Bahrain, Mesir, dan warga Arab yang berada di Inggris berkumpul.
Para anggota konvoi membawa 4 ton obat-obatan yang diperlukan di rumah sakit Gaza. Kelompok aktivis ini juga akan mengelilingi beberapa daerah dan mengadakan pertemuan dengan anggota dewan legislatif Palestina dan beberapa pejabat.
Mereka mengutuk aksi kekerasan Israel dan meminta masyarakat internasional mengakhiri blockade Israel di Gaza. Para aktivisi akan berasa di Gaza selama seminggu untuk menilai situasi kemanusiaan akibat agresi Israel.
Sebelumnya, Israel menyerang Gaza sejak 9 Maret. Lebih dari 20 orang tewas dan 60 lainnya luka berat. Sementara pada Senin (12/3), lebih dari 35 orang terluka dan sembilan diantaranya anak-anak terluka oleh serangan pesawat tempur Israel yang menghantam bangunan 4 lantai pada dini hari.
Pesawat tempur Israel dan pasukan darat menyerang Gaza sejak akhir Desember 2008-Januari 2009. Sebagian besar korban serangan adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Israel akan terus melakukan serangan udara terhadap Gaza selama diperlukan," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terang-terangan pada Ahad lalu.