Selasa 13 Mar 2012 23:17 WIB

Iran Desak NATO Angkat Kaki dari Afghanistan

Warga Afghanistan menggelarkan aksi demonstrasi anti-Amerika menyusul insiden pembakaran alquran di Kamp Militer Amerika Serikat.
Foto: AP/Rahmat Gul
Warga Afghanistan menggelarkan aksi demonstrasi anti-Amerika menyusul insiden pembakaran alquran di Kamp Militer Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran Selasa mengecam 'kejahatan' yang dilakukan tentara AS dan NATO lainnya di negara tetangga Afghanistan dan Pakistan, dan mengatakan pasukan sekutu harus meninggalkan wilayah tersebut secepat mungkin.

"Tindakan kriminal yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat, Inggris dan NATO yang telah kita saksikan dalam beberapa hari terakhir di Afghanistan terhadap perempuan dan anak-anak tak berdosa dan di Pakistan, hanya menghitamkan lebih lanjut citra negara-negara itu di kalangan penduduk kawasan tersebut," kata juru bicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanparast kepada wartawan.

Komentar tersebut disampaikan setelah terjadi pembunuhan membabibuta di Afghanistan pada Minggu dilakukan oleh seorang prajurit kalap Amerika Serikat yang masuk ke tiga rumah desa dan menewaskan 16 orang, terutama perempuan dan anak-anak.

Tindakan itu menggelorakan permusuhan terhadap pasukan AS dan NATO di Afghanistan, sementara sentimen anti-AS di Pakistan juga berlanjut mengikuti makin banyaknya serangan-serangan pesawat tak berawak dan insiden-insiden yang menewaskan warga sipil.

Mehmanparast mengatakan, Amerika Serikat dan sekutunya "harus menarik pasukan mereka dari negara-negara di wilayah itu secepat mungkin, agar tidak makin meningkatkan kebencian orang di kawasan itu terhadap mereka."

Presiden Afghanistan sebelumnya, pada Ahad, mengutuk keras pembunuhan 16 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak dan tiga wanita, oleh seorang tentara AS di provinsi selatan negara itu, Kandahar, kata pernyataan kantor Karzai.

"Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk keras pembunuhan 16 warga sipil oleh tentara Amerika Serikat di Provinsi Kandahar dan menggambarkannya sebagai `pembunuhan yang disengaja terhadap umat manusia," kata pernyataan itu.

Lima orang lainnya terluka dalam insiden tersebut, yang terjadi pada Minggu malam di Desa Zangabad, Kabupaten Panjwayi, sekitar 450 kilometer di selatan ibu kota Kabul, tambahnya.

"Pemerintah Afghanistan di waktu lalu telah mengutuk keras jatuhnya korban sipil yang disebabkan operasi militer oleh pasukan internasional yang disebut perang melawan terorisme. Tetapi ketika seorang tentara AS sengaja membunuh warga sipil yang tak bersalah, bisa disebut itu sebagai tindakan teror, yang tidak dapat diampuni," kata Karzai dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengutuk pembunuhan yang dilakukan seorang prajurit dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO itu dan menyerukan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab atas tindakan tak berperasaan tersebut.

Pada Minggu pagi, ISAF dalam satu pernyataan mengatakan bahwa "seorang petugas Amerika Serikat ditahan hari ini sehubungan dengan insiden yang mengakibatkan korban tewas warga Afghanistan di Provinsi Kandahar," demikian AFP melaporkan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement