REPUBLIKA.CO.ID, CAMP LEATHERNECK - Sejumlah insiden baru-baru ini di Afghanistan diakui Amerika Serikat "sangat mengganggu" dan menantang usaha perang di negara itu. Tetapi Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, yang tengah berembuk di Afghanistan berikrar akan mengalahkan Al Qaida dan Taliban.
Panetta melakukan serangkaian pertemuan di Afghanistan selatan hanya beberapa hari setelah seorang tentara AS mengamuk menembak mati 16 warga sipil Afghanistan. Korban sebagian besar wanita dan anak-anak terbunuh dalam jenis insiden yang baru terjadi sejak invasi pimpinan AS tahun 2001.
Juru bicaranya menyebut pertemuan dengan para pemimpin di Helmand sebagai "sangat baik". Tetapi perundingannya dibayangi oleh satu serangan bom di berbagai tempat di provinsi selatan hingga menewaskan delapan warga sipil.
Dalam pidatonya di hadapan pasukan AS, NATO dan Afghanistan di Camp Leatherneck, Panetta menyebut pembakaran Alquran di satu pangkalan militer AS bulan lalu, pembunuhan Ahad itu dan serangan pada pasukan koalisi oleh tentara Afghanistan merupakan tantangan yang sulit. "Insiden-insiden ini sangat mengganggu," katanya.
"Kita tidak dapat mengizinkan insiden-insiden individu merusak keputusan kita. Kita akan diuji, kita akan ditantang oleh musuh, oleh diri kita sendiri dan oleh keributan perang sendiri." Tetapi ia menambahkan bahwa "berkat usaha-usaha kalian,strategi kita bekerja".
Dalam satu tanda kegelisahan di satu kelompok Marinir AS yang menunggu pidato Panetta di satu ruangan diminta meninggalkan senjata-senjata mereka di luar. Pasukan AS biasanya membawa senapan-senapan mereka di tangan ketika menteri berpidato dihadapan mereka.
Seorang pejabat keamanan mrngemukakan kepada wartawan tidak ada ancaman keamanan yang meningkat tetapi pasukan AS diperinitahka untuk meninggalkan senjata-senjata mereka di pintu karena tentara Afghanistan di ruang itu tidak bersenjata.